Table of Contents
Table of Contents

Rabat Adalah Potongan Harga, Apa Bedanya dengan Diskon?

rabat adalah

Rabat bisa menjadi salah satu taktik bisnis yang strategis guna meningkatkan penjualan sekaligus nilai profitabilitas suatu bisnis.

Namun sebelum mulai mengimplementasikannya, terdapat sejumlah hal yang harus dipahami terlebih dahulu. Pemahaman ini penting supaya penerapan strategi rabat sesuai dengan target dan harapan bisnis.

Lantas, apa itu rabat? Bagaimana cara menghitungnya? Lalu, cara efektif apa yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kesuksesan strategi rabat? Simak ulasannya secara lengkap pada artikel RedERP berikut ini!

 

Apa Itu Rabat?

Rabat adalah sejumlah uang yang dikreditkan atau dikembalikan kepada pelanggan pasca pembelian atau transaksi jual beli dalam jumlah besar. 

Mudahnya, rabat dapat dipahami sebagai potongan harga yang akan didapatkan oleh pelanggan apabila membeli sebuah produk dalam jumlah besar atau banyak. Rabat juga biasanya berlaku pada pembelian terhadap suatu layanan jasa.

Sistem kerja dari rabat sendiri yaitu pelanggan tetap harus membayar barang atau produk yang telah dibeli sesuai ketetapan harga.

Namun, apabila pelanggan tersebut membeli dalam jumlah banyak, maka secara otomatis sejumlah atau bahkan sebagian uangnya akan dikembalikan sebagai bentuk potongan harga dari penjual. Selain uang, rabat juga dapat berbentuk lembaran kartu maupun kupon.

Untuk mendapatkan rabat, pelanggan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh penjual. Umumnya sejumlah persyaratan tersebut di antaranya pembelian barang harus dalam jumlah besar, berlangganan produk atau jasa tertentu, memenuhi ketentuan pembelian minimum, dan sebagainya.

 

Baca Juga: Indeks Harga Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Cara Menyusunnya

 

Perbedaan Rabat dan Diskon 

Selain rabat, dalam dunia bisnis juga terdapat istilah diskon di mana keduanya secara sekilas memiliki persamaan. Namun pada faktanya, antara rabat dan diskon mempunyai perbedaan yang cukup signifikan.

Adapun perbedaan antara rabat dan diskon adalah sebagai berikut:

 

  1. Rabat

Berikut adalah karakteristik rabat yang berbeda dengan diskon:

  • Rabat adalah potongan harga yang dapat diuangkan dalam bentuk uang tunai, kupon, ataupun lembaran kartu lainnya.
  • Rabat tidak memiliki batas atau rentang waktu tertentu.
  • Rabat tidak diberikan secara percuma.
  • Pemberian rabat kepada pelanggan dilakukan berdasarkan pemenuhan persyaratan tertentu.

 

  1. Diskon

Sementara itu, di bawah ini adalah karakteristik dari diskon:

  • Diskon adalah potongan harga yang diberikan kepada pelanggan.
  • Diskon memiliki batas atau rentang waktu promosi sesuai ketentuan masing-masing penjual atau perusahaan.
  • Diskon diberikan secara percuma kepada pelanggan dalam rentang waktu tertentu.
  • Pemberian diskon kepada pelanggan tidak berdasarkan pemenuhan syarat tertentu, melainkan berlandaskan waktu promosi yang berlangsung.

 

Baca Juga: 7 Strategi Pemasaran Minimarket yang Efektif

 

Fungsi Rabat

Rabat sendiri memiliki sejumlah fungsi yang terbilang cukup bermanfaat bagi bisnis. Fungsi-fungsi tersebut mampu memberikan dampak positif yang cukup signifikan, apabila pengimpelementasian rabat dilakukan secara tepat dan cermat.

Berikut adalah poin-poin mengenai fungsi dari rabat.

  • Meningkatkan volume penjualan bisnis.
  • Membantu perusahaan atau penjual dalam memenangkan persaingan bisnis.
  • Meningkatkan rasio profitabilitas bisnis.
  • Mempercepat penghabisan stok atau persediaan barang di gudang, guna menekan terjadi risiko kerusakan hingga keusangan. 
  • Menumbuhkan rasa loyalitas pada banyak pelanggan.
  • Meningkatkan rasio retensi atau tingkat kepuasan pelanggan terhadap bisnis.
  • Meluaskan daya beli produk atau layanan jasa bisnis perusahaan.
  • Berpeluang memunculkan iklan gratis atau mouth to mouth marketing dalam hubungan antarpelanggan.

 

Jenis-Jenis Rabat Adalah

Secara garis besar, rabat diklasifikasikan ke dalam 4 jenis yaitu discount rebate, target rebate, instant rebate, dan standard rebate

Adapun keempat jenis rabat di atas memiliki perbedaan masing-masing. Berikut penjelasan mengenai keempat jenis rabat tersebut.

 

  1. Discount Rebate

Jenis rabat ini akan diberikan kepada pelanggan apabila nilai atau jumlah pembelian tertentu telah dicapai. Jadi, pelanggan akan mendapatkan potongan harga berupa uang tunai maupun kartu kupon apabila telah membeli sebuah produk atau layanan jasa dalam jumlah besar.

 

  1. Target Rebate

Target rebate mengacu pada pemberian rabat yang dilakukan berdasarkan keputusan penjual. Jadi, rabat jenis ini tidak berlandaskan pada jumlah pembelian, melainkan keputusan penjual.

Apabila pihak penjual menilai seorang pelanggan layak mendapatkan rabat, maka pelanggan tersebut akan mendapatkan rabat sesuai ketentuan penjual.

 

  1. Instant Rebate

Sesuai namanya, instant rebate adalah jenis rabat yang dilakukan secara langsung tanpa adanya penundaan terlebih dahulu.

Maksudnya adalah pembeli akan mendapatkan potongan harga secara langsung di toko. Potongan harga ini diterima apabila pembeli berhasil memenuhi persyaratan pemberian rabat yang telah ditentukan oleh pihak penjual.

 

Baca Juga: Kebijakan Diskonto, Adakah Manfaatnya untuk Bisnis?

 

  1. Standard Rebate

Terakhir adalah standard rebate, yaitu jenis rabat yang memerlukan bukti pembayaran secara sah sebelum memberikan potongan harga kepada pelanggan. Nantinya, bukti pembayaran yang ada akan diperiksa oleh pihak penjual.

Jika dinilai valid dan sah, maka pelanggan tersebut akan memperoleh potongan harga sesuai ketentuan yang berlaku. 

 

Cara Menghitung Rabat 

Untuk memudahkan Anda dalam menghitung rabat para pelanggan, berikut uraian rumus beserta contoh kasus dari penerapan penghitungan rabat.

 

Rumus

Potongan rabat = persentase rabat x harga kotor

Harga bersih yang harus dibayar = harga kotor – potongan rabat

 

Keterangan tambahan:

Harga bersih menunjukkan harga pasca memperoleh potongan rabat.

Harga kotor adalah menunjukkan harga pra mendapatkan potongan rabat.

 

Contoh Kasus

Seorang pelanggan A di minimarket B membeli sebuah bahan makanan senilai Rp140.000 dengan potongan harga sebesar 20%. Maka, pelanggan tersebut mendapatkan potongan harga (rabat) sebesar?

Dari pertanyaan di atas, diketahui bahwa:

Harga kotor = Rp140.000

Persentase rabat = 20%

Maka, potongan harga yang diterima pelanggan A adalah:

Rabat = Persentase Rabat x Harga Kotor

= 20% x Rp140.000

= Rp28.000

Dapat diketahui, pelanggan A menerima potongan rabat adalah sebesar Rp28.000.

Sehingga, pelanggan A harus membayar sebesar:

Harga bersih = Rp140.000 – Rp28.000

= Rp112.000

 

Software RedERP Bantu Perusahaan Tingkatkan Penjualan 

Guna meningkatkan peluang kesuksesan penerapan rabat dalam bisnis, Anda dapat memanfaatkan kehadiran software ERP yang saat ini sudah bisa diperoleh secara mudah di tanah air.

 

Software ERP
Software ERP

 

Software ERP Indonesia RedERP misalnya. Software ini sudah teruji kualitas dan kompetensinya dalam menunjang sekaligus mengoptimalkan aspek operasi penjualan serta pemasaran banyak bisnis perusahaan. Sebab, software RedERP memiliki modul POS (Point of Sales) dan CRM (Customer Relationship Management) yang dapat mengelola penjualan.

Modul POS bisa membantu perusahaan dalam menghasilkan laporan finansial yang berisi transaksi penjualan dan melihat pola belanja pelanggan.

Sementara itu, Software CRM bisa mengelola penjualan, merancang strategi penjualan, serta memetakan persebaran konsumen potensial. Dengan kedua modul tersebut, perusahaan dapat mengelola transaksi penjualan rabat dengan mudah.

Sangat memudahkan bukan? Jadi, ayo segera bergabung bersama kami untuk mencapai kinerja pemasaran dan penjualan bisnis yang lebih optimal secara konsisten mulai hari ini!

Dapatkan informasi selanjutnya secara lengkap dengan menghubungi kontak layanan call center yang tercantum pada laman utama website RedERP.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami