Table of Contents
Table of Contents

10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Seperti Apa?

siklus akuntansi perusahaan jasa,

Siklus akuntansi menjadi salah satu hal yang tidak bisa diabaikan oleh perusahaan. Tidak terkecuali perusahaan jasa. Pembuatan siklus akuntansi perusahaan jasa menjadi aktivitas penting untuk mengetahui keuangan bisnis.

Proses ini menjadi dasar dalam mengukur kesehatan finansial perusahaan, membuat keputusan strategis, serta mematuhi regulasi dan kewajiban perpajakan. 

Bagi perusahaan jasa, siklus akuntansi memiliki karakteristik unik yang mencerminkan sifat operasionalnya yang berfokus pada penyediaan layanan, bukan produk fisik.

Artikel RedERP ini akan membahas secara mendalam mengenai siklus akuntansi khusus untuk perusahaan jasa. 

Melalui pemahaman yang baik tentang proses ini, para pemilik usaha, akuntan, serta pihak yang terlibat dalam pengelolaan keuangan perusahaan jasa akan dapat menjalankan aktivitas bisnis dengan lebih efektif dan efisien.

 

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Dalam siklus perusahaan jasa terdapat tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa, berikut adalah penjelasan komprehensif untuk setiap fase dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:

 

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi

Fase pertama dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah identifikasi dan analisis transaksi. 

Pada tahap ini, perusahaan jasa mengidentifikasi setiap kejadian keuangan yang relevan dengan operasionalnya. 

Namun, tidak semua transaksi dapat dicatat. Hanya transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter objektif sajalah yang dapat dicatat.

Setelah mencatat transaksi, selanjutnya Anda perlu menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan.

Anda dapat menggunakan persamaan matematis: Aktiva= Kewajiban + Ekuitas

 

2. Pencatatan Transaksi ke Jurnal

Setelah transaksi diidentifikasi dan dianalisis, langkah selanjutnya adalah mencatatnya dalam jurnal umum. 

Jurnal umum merupakan buku catatan yang mencatat setiap transaksi secara kronologis. 

Setiap entri jurnal mencakup informasi seperti tanggal transaksi, rincian transaksi, dan akun-akun yang terlibat beserta jumlahnya.

 

3. Posting ke dalam Buku Besar

Berikutnya, setelah pencatatan dalam jurnal umum, data dari entri jurnal dipindahkan ke dalam buku besar. 

Buku besar adalah kumpulan akun-akun yang mewakili berbagai jenis aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya perusahaan. 

Pada tahap ini, setiap entri jurnal diposting ke akun yang sesuai dalam buku besar.

 

4. Penyusunan Neraca Saldo

Setelah entri jurnal diposting dalam buku besar, tahap berikutnya adalah menyusun neraca saldo. 

Neraca saldo merupakan ringkasan dari saldo masing-masing akun dalam buku besar pada akhir periode tertentu. 

Neraca saldo membantu memahami posisi finansial perusahaan pada titik waktu tersebut.

 

5. Penyusunan Jurnal dan Neraca Saldo Penyesuaian

Pada tahap ini, jika ada transaksi atau peristiwa yang belum tercatat dalam siklus akuntansi reguler, penyusunan jurnal penyesuaian diperlukan. 

Contohnya, pendapatan yang belum diakui atau biaya yang belum tercatat. 

Setelah jurnal penyesuaian disusun, neraca saldo penyesuaian juga disiapkan untuk mencerminkan perubahan akibat penyesuaian tersebut.

 

6. Buat Neraca Lajur

Neraca lajur dalam perusahaan jasa pembuatannya mengacu kepada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca ini menunjukkan saldo awal, penambahan, pengurangan, dan saldo akhir setiap akun. 

Ini memberikan pandangan lebih rinci tentang perubahan saldo akun selama periode tertentu, membantu dalam menganalisis aktivitas perusahaan secara lebih mendalam.

 

7. Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Pada tahap ini, berbagai laporan keuangan disusun. Laporan laba rugi mencerminkan pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan dalam periode tertentu. 

Laporan arus kas mengungkapkan aliran masuk dan keluar uang tunai selama periode tersebut. 

Laporan keuangan memberikan gambaran menyeluruh tentang performa keuangan perusahaan.

 

8. Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal ini dibuat pada akhir periode akuntansi. Di dalam proses pembuatannya, terdapat dokumen yang penting untuk digunakan seperti rekening nominal dan laporan perubahan modal.

Untuk rekening yang ditutup hanyalah rekening nominal. Cara menutupnya adalah dengan membuat nihil rekening terkait.

Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening digunakan untuk mengukur aktivitas yang terjadi selama periode akuntansi yang berjalan.

 

9. Jurnal Pembalik

Pada tahap ini, jurnal pembalik digunakan dalam situasi di mana transaksi tertentu harus tercatat pada awal periode baru. 

Ini membantu memastikan bahwa transaksi tersebut tidak terlewatkan dan diakui dengan benar dalam periode yang relevan.

 

10. Neraca Akhir

Fase terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah penyusunan neraca akhir. 

Neraca akhir menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode akuntansi, menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

Dengan menjalankan setiap fase ini dengan teliti dan akurat, perusahaan dapat memastikan bahwa catatan keuangan mereka mencerminkan secara akurat keadaan finansial mereka.

Hal ini penting untuk pengambilan keputusan yang tepat, perencanaan keuangan yang baik, dan pematuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

 

Baca Juga: 11 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

 

Jenis Transaksi dalam Siklus Akuntansi Perushaaan Jasa

Dalam konteks siklus akuntansi perusahaan jasa, berbagai jenis transaksi menjadi landasan penting dalam merekam aktivitas keuangan. 

Setiap transaksi mencerminkan interaksi finansial yang berbeda-beda, yang berkontribusi pada gambaran keseluruhan kesehatan finansial perusahaan. 

Berikut adalah beberapa jenis transaksi kunci yang terjadi dalam siklus akuntansi perusahaan jasa:

 

1. Pembelian

Pembelian merujuk pada transaksi di mana perusahaan memperoleh barang atau jasa dari pihak lain. 

Dalam konteks perusahaan jasa, pembelian ini mungkin mencakup pembelian perlengkapan kantor, perangkat lunak, atau layanan luar seperti jasa konsultasi.

Pembelian ini dicatat untuk merekam keluaran uang kas atau peningkatan kewajiban jika pembelian dilakukan dengan kredit.

 

2. Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk dana ke perusahaan sebagai imbalan atas layanan yang diberikan kepada klien atau pelanggan. 

Ini mencakup bayaran untuk berbagai layanan yang perusahaan jasa tawarkan, seperti konsultasi, pelatihan, atau penyediaan solusi bisnis. 

Pendapatan mencerminkan pendapatan kotor yang diterima sebelum pengurangan biaya operasional.

 

3. Pembayaran Beban-Beban Lainnya

Selama operasionalnya, perusahaan jasa menghadapi berbagai jenis beban, termasuk biaya-biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa, utilitas, dan lain sebagainya. 

Pembayaran beban ini mencakup pengeluaran kas atau pengurangan kewajiban yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan.

 

4. Penerimaan Piutang

Ketika perusahaan jasa memberikan layanan kepada klien atau pelanggan dengan janji pembayaran di kemudian hari, piutang terbentuk. 

Penerimaan piutang terjadi ketika perusahaan menerima pembayaran dari klien atau pelanggan yang telah memanfaatkan layanan tersebut. 

Transaksi ini mencatat aliran masuk kas yang berasal dari piutang yang sebelumnya dibukukan.

 

5. Penanaman Modal atau Investasi

Penanaman modal atau investasi terjadi ketika pemilik atau pihak luar memasukkan dana ke perusahaan. 

Ini bisa dalam bentuk modal saham baru, kontribusi modal tambahan, atau investasi dari pihak eksternal. 

Transaksi ini menciptakan peningkatan dalam ekuitas perusahaan, dan penggunaan dana tersebut dicatat sebagai aliran masuk di dalam akun kas atau bank.

Pemahaman mendalam tentang berbagai jenis transaksi dalam siklus akuntansi perusahaan jasa memungkinkan perusahaan untuk mengikuti jejak keuangan mereka dengan akurat. 

Dengan merekam setiap transaksi dengan benar, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan menjalankan operasionalnya dengan efisien.

 

Buat dan Jalankan Siklus Akuntansi Perusahaan Lebih Mudah dengan RedERP

banner rederp

 

Pembuatan siklus akuntansi adalah aktivitas yang rutin dalam pencatatan keuangan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penting sekali bagi perusahaan jasa memiliki catatan data keuangan yang detail dan komprehensif untuk membantu kegiatan ini.

Di sinilah perusahaan jasa membutuhkan Software Akuntansi RedERP, yang memberikan solusi  andal dalam pengelolaan keuangan dan akuntansi bisnis.

Dengan fitur-fitur canggih seperti pencatatan transaksi otomatis, penyusunan laporan keuangan yang akurat, serta kemampuan pelacakan dan pelaporan yang kuat, Software Akuntansi RedERP memberikan alat yang diperlukan untuk mempermudah seluruh proses akuntansi. 

Software Akuntansi RedERP, perusahaan dapat menghemat waktu, mengurangi risiko kesalahan pencatatan, dan mengoptimalkan efisiensi dalam mengelola keuangan mereka. 

Selain itu, software ini juga menghadirkan kemudahan dalam pemantauan dan pengendalian arus kas perusahaan. 

Dengan fitur pelacakan pembayaran piutang dan pengeluaran, serta integrasi dengan berbagai metode pembayaran, perusahaan dapat dengan mudah mengelola arus kas mereka secara realtime

Tidak hanya mengutamakan kemudahan, RedERP juga menempatkan keamanan data sebagai prioritas utama. 

Dengan lapisan perlindungan yang kuat, informasi keuangan perusahaan tetap aman dari ancaman keamanan cyber

Selain itu, antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna membuat proses input data dan navigasi menjadi lebih mudah bagi setiap pengguna, bahkan bagi yang tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam.

Dengan mengadopsi RedERP, perusahaan dapat mengatasi kompleksitas akuntansi modern dengan efisiensi tinggi, meningkatkan visibilitas atas performa finansial mereka, dan bergerak maju dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.

×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami