Table of Contents
Table of Contents

11 Tahapan Siklus Akuntansi yang Ada Dalam Perusahaan

siklus akuntansi

Siklus akuntansi adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan. Pasalnya pelaporan keuangan menjadi hal yang paling krusial di dalam sebuah bisnis.

Adanya laporan keuangan ini akan membantu perusahaan untuk menganalisis, mengidentifikasi, hingga mencatat dan merekam seluruh riwayat transaksi selama perusahaan berjalan.

Siklus akuntansi umumnya akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun, lalu pada akhir tahun hasil dari proses tersebut akan dilaporkan oleh seorang akuntan kepada perusahaan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu siklus akuntansi hingga tahapan siklus akuntansi, simak penjelasan artikel RedERP dibawah ini ya!

 

Apa Itu Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi adalah sebuah proses mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan akuntansi atau keuangan pada suatu perusahaan dan dilakukan secara berulang dalam kurun waktu satu bulan dan satu tahun.

Dalam melakukan aktivitas ini, perusahaan umumnya akan memulai siklus akuntansi pada awal tahun dengan pembukaan pembukuan yang diakhiri dengan penutupan jurnal.

Ketika melakukan pencatatan pembukuan, tentu perusahaan perlu melakukannya sesuai dengan prinsip yang ada di akuntansi.

Proses akuntansi yang dilakukan ini akan memiliki kesinambungan dan memiliki sifat yang berulang selama perusahaan masih aktif. Segala proses akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan ini yang disebut sebagai siklus akuntansi.

Kegiatan siklus akuntansi, akan membantu pemilik perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan dari perusahaan yang dijalaninya.

 

Jenis Siklus Akuntansi 

Di dalam akuntansi, terdapat beberapa jenis siklus akuntansi yang umum diterapkan dalam proses pelaporan keuangan perusahaan. Berikut ini penjelasannya.

 

1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan produk berupa layanan atau manfaat kepada konsumen, sehingga produknya tidak berwujud.

Banyak sekali yang beranggapan bahwa perusahaan jasa tidak membutuhkan pencatatan siklus akuntansi, padahal hal tersebut keliru.

Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri dari posting ke buku besar, menyusunneraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja atau neraca lajur, menyusun laporan keuangan, dan menyusun jurnal penutup.

 

2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses yang perlu dilalui dalam pembuatan laporan keuangan dalam periode tertentu. Siklus ini diawali dengan mengumpulkan seluruh data transaksi hingga ke pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk bisa melanjutkan penutupan saldo.

 

Tahapan Siklus Akuntansi

Dalam melakukan proses akuntansi, tentu Anda harus memerhatikan beberapa tahapan siklus akuntansi yang harus Anda lalui secara berurutan.

Tujuan dilakukannya siklus akuntansi ini di antaranya adalah untuk memberikan sebuah informasi mengenai pelaporan keuangan yang dapat membantu Anda dalam proses pengambilan keputusan untuk perusahaan.

 

Infografik Tahapan Siklus Akuntansi
Sumber: RedERP

 

Untuk lebih mematangkan pemahaman Anda, akan kami jabarkan tahapan siklus akuntansi sebagai berikut:

 

1. Identifikasi Transaksi

Tahapan pertama dalam melakukan siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi dengan mencatat seluruh transaksi yang terjadi dalam menjalani bisnis, baik pembelian maupun penjualan.

Namun, tidak semua transaksi bisa dicatat. Hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai dalam unit moneter secara objektif lah yang dapat dicatat.

Transaksi yang dicatat pun harus memiliki bukti, bila tidak ada bukti maka transaksi tersebut tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Bukti transaksi ini bisa berbentuk kwitansi, nota, faktur, memo penghapusan piutang dagang, bukti kas keluar, dan lainnya.

 

2. Menganalisis Transaksi

Tahap berikutnya Anda harus menentukan pengaruh dari transaksi yang telah tercatat. Tujuannya adalah untuk mengetahui seperti apa pengaruhnya terhadap posisi keuangan.

Di dalam catatan akuntansi, biasanya digunakan sistem double-entry. Di mana setiap transaksi yang terjadi akan berpengaruh pada debit maupun kredit keuangan perusahaan dalam jumlah yang sama.

Anda bisa menggunakan rumus persamaan dasar akuntansi untuk menganalisisnya:

 

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

 

Aktiva adalah tanda kepemilikan suatu aset. Sedangkan Kewajiban adalah pembelian barang atau jasa yang dilakukan melalui kredit, Ekuitas sendiri adalah hak milik terhadap aset perusahaan yang telah dikurangi kewajiban.

 

3. Pencatatan Transaksi pada Jurnal

Transaksi yang telah dianalisis kemudian akan dicatat secara runut dalam buku jurnal. Di dalam akuntansi, jurnal berfungsi mencatat kronologis transaksi yang dilakukan dalam kurun waktu satu periode siklus akuntansi.

Pencatatan jurnal akan dibagi ke dalam dua jenis, debit dan kredit.

 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Audit dalam Bisnis?

 

4. Posting pada Buku Besar

Setelah melakukan penjurnalan, maka Anda harus memindahkannya ke dalam buku besar. Buku besar di sini diartikan sebagai kumpulan rekening pembukan yang berisi informasi mengenai aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode.

Di dalam siklus akuntansi, setiap rekening yang pada buku besar akan ditandai dengan kode tertentu yang berfungsi untuk memudahkan proses identifikasi transaksi.

 

5. Penyusunan Neraca Saldo

Neraca saldo akan berisikan daftar mengenai saldo dari masing-masing rekening yang ada pada buku besar dan pada periode tertentu.

Jika dalam suatu kondisi ternyata terdapat beberapa transaksi yang belum tercatat atau menemukan kesalahan dalam neraca saldo, maka seorang akuntan wajib untuk melakukan pencatatan dalam jurnal penyesuaian.

Di sini, akuntan juga harus memastikan saldo dalam neraca saldo harus sama jumlahnya. Bila jumlah saldo kredit tidak sama dengan jumlah yang ada di kredit, maka neraca saldo dikatakan tidak seimbang, masih ada kesalahan.

 

6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Bila pada akhir periode alur akuntansi, ditemukan transaksi yang belum tercatat, terdapat transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka akan dicatat dalam jurnal penyesuaian.

Penyesuaian ini dilakukan secara periodik, biasanya dibuat saat laporan akan disusun. Pencatatan penyesuain ini sama dengan pencatatan transaksi. Transaksi penyesuaian dicatat dalam jurnal penyesuaian lalu dibukukan dalam buku besar.

Setelah itu, saldo yang ada dalam buku besar bisa disajikan dalam laporan keuangan.

Dengan begini, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang tersusun secara akrual basis.

 

7. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Di tahap ini, Anda hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo baru.

Saldo dari akun-akun buku besar perlu dikelompokkan dalam kelompok aktiva atau pasiva dan harus seimbang.

 

8. Penyusunan Laporan Keuangan

Tahap ini adalah menyusun laporan keuangan. Susunannya adalah sebagai berikut:

  • Laporan laba rugi: Menggambarkan kinerja keuangan perusahaan
  • Laporan perubahan modal: Melihat perubahan modal yang terjadi
  • Neraca perusahaan: Digunakan untuk memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas
  • Laporan arus kas: Memberikan informasi relevan mengenai arus kas keluar dan kas masuk pada periode yang berjalan

 

9. Membuat Penyusunan Jurnal Penutup

Jurnal penutup ini hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Fungsinya adalah melakukan penutupan rekening pada rekening laba rugi di periode tertentu. Caranya adalah dengan menihilkan rekening terkait.

Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aktivitas yang terjadi pada periode berjalan.

Saat akhir periode akuntansi, rekening nominal tersebut sudah selesai menjalankan fungsinya maka harus ditutup.

 

10. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Sebenarnya ini merupakan tahap opsional, di mana akuntansi menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca ini merupakan daftar saldo rekening buku besar setelah jurnal penutup dibuat. Oleh karena itu, neraca saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanan saja.

Tujuannya pembuatannya sendiri adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah benar.

 

11. Penyusunan Jurnal Pembalik

Tahap siklus akuntansi ini juga termasuk opsional. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya. Biasanya, pembuatannya dilakukan pada awal periode baru.

Cara melakukannya adalah dengan membuat jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang sudah dibuat.

 

Kesimpulan

Siklus akuntansi adalah proses penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Ini adalah sebuah proses akuntansi yang dilakukan terus menerus.

Itulah mengapa disebut dengan siklus. Adanya aktivitas ini sangat membantu perusahaan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan.

Setidaknya tahapan siklus akuntansi terdiri dari 11 tahapan yang dimulai dari mengidentifikasi transaksi sampai dengan membuat jurnal pembalik.

Di dalam proses pembuatan laporan akuntansi ini, tentunya dibutuhkan data-data yang akurat dan tercatat dengan baik.

Untuk itulah, biasanya perusahaan tidak lagi menggunakan cara-cara manual untuk melakukannya, ini karena tingginya risiko salah hitung dan human error.

 

Software ERP
Software ERP

 

Dalam mengatasi hal ini, Anda dapat memanfaatkan software akuntansi yang dapat mempermudah Anda dalam melakukan siklus akuntansi. Salah satu software yang dapat Anda gunakan adalah Software Akuntansi RedERP.

Dengan menggunakan software akuntansi yang ada di Sistem ERP dari RedERP, Anda dapat melakukan proses siklus akuntansi secara cepat, tepat, dan mudah. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi lebih terukur dan termonitor dengan baik.

Dengan berbagai fitur-fitur yang ada di dalam modul akuntansi RedERP, Anda dapat meminimalisir terjadinya human error maupun fraud dalam pengelolaan keuangan perusahaan, terutama dalam melakukan siklus akuntansi.

Ingin melakukan siklus akuntansi secara mudah? Segera gunakan Software Akuntansi RedERP sekarang juga!


Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami