Table of Contents
Table of Contents

Business Model Canvas: Pengertian, Elemen, hingga Contohnya

business model canvas

Business model canvas atau dikenal dengan istilah BMC sudah menjadi hal yang umum dikenal bagi Anda yang terlibat dalam dunia bisnis dan pemasaran.

Business model canvas adalah salah satu konsep visual yang digunakan untuk menjelaskan tujuan, model, dan upaya dalam mencapai target bisnis. 

Model bisnis ini memudahkan pemahaman setiap individu terhadap penjelasan target yang diinginkan. Sebab, setiap elemen dalam  business model canvas bisa dijelaskan dengan detail dan saling terhubung.

Keuntungan dari business model canvas adalah tidak memerlukan space yang besar untuk membuatnya. 

Cukup dengan membuat kolom dan mengisi detail tiap elemen dengan penjelasan dan visual menarik yang dapat dikreasikan. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang lebih menyukai model bisnis ini. 

Jadi, apakah Anda ingin terjun ke dalam business model canvas? Mari simak artikel berikut, akan kami bahas secara mendalam mulai dari pengertian hingga penerapannya dalam dunia bisnis.

 

 

Apa Itu Business Model Canvas?

Business model canvas, juga dikenal sebagai bisnis model canvas. Ini merupakan strategi manajemen yang digunakan dalam perusahaan untuk menggambarkan secara ringkas target konsumen, keuangan, dan infrastruktur hanya dalam satu halaman. 

Hal ini memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan rencana bisnis tradisional. Seringkali memerlukan dokumen yang berlembar-lembar.

Secara sederhana, business model canvas adalah suatu kerangka kerja manajemen yang mempermudah pemahaman dan realisasi ide bisnis dengan cepat. 

Dibandingkan dengan rencana bisnis yang panjang dengan berpuluh halaman. Adanya business model canvas ini telah dirancang dalam satu halaman saja sehingga lebih ringkas dan detail.

Oleh karena itu, kerangka kerja ini sangat populer di kalangan bisnis startup. 

Pada tahun 2005, seorang pengusaha asal Swiss bernama Alexander Osterwalder memperkenalkan business model canvas dalam bukunya yang berjudul “Business Model Generation“.

Dalam buku tersebut, ia menjelaskan tentang kerangka kerja sederhana yang merepresentasikan elemen penting dalam sebuah model bisnis.

Dengan begitu penerapan strategi ini cukup efektif guna meminimalisir kegagalan karena segala risiko telah digambarkan sejak awal dengan ringkas.

 

9 Elemen dalam Business Model Canvas

Business model canvas terdiri dari sembilan elemen utama yang saling terkait, diantaranya:

 

1. Segmentasi Konsumen (Customer Segment)

Segmentasi konsumen dalam business model canvas adalah salah satu komponen yang digunakan untuk mengidentifikasi siapa target pembeli dan segmen pasar yang cocok dengan produk Anda. 

Pada bagian ini, Anda akan melakukan kategorisasi calon pelanggan berdasarkan faktor-faktor seperti usia, profesi, jenis kelamin, minat, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang segmentasi pelanggan dalam business model canvas yaitu:

  • Keuntungan bagi pelanggan (Customer gain): Apa manfaat yang diharapkan pelanggan, dapatkan dari penggunaan produk Anda.
  • Kendala atau kekhawatiran pelanggan (Customer pain): Risiko dan hal-hal yang ditakutkan oleh pelanggan saat menggunakan layanan Anda.
  • Tugas pelanggan (Customer job): Hal-hal yang ingin dicapai oleh pelanggan, masalah atau kebutuhan yang mereka hadapi, dan bagaimana produk Anda dapat mengatasi hal tersebut.

 

Baca Juga: Apa Itu Pain Point? Berikut Penjelasannya

 

2. Saluran Distribusi (Channels)

Saluran distribusi dalam business model canvas merujuk pada media atau metode yang digunakan untuk memasarkan produk dan berkomunikasi dengan calon pelanggan.

Beberapa contohnya adalah website, marketplace, media sosial, dan lain sebagainya.

 

3. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Sumber pendapatan dalam business model canvas adalah program yang dapat menjadi sumber pemasukan bagi bisnis Anda.

Selain penjualan produk, ada juga opsi seperti memberikan keanggotaan atau menghadirkan metode upgrade menjadi pengguna premium yang dapat meningkatkan pendapatan.

 

4. Sumber Daya Utama (Key Resources)

Sumber daya utama dalam business model canvas adalah aset dan sumber daya yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Elemen ini dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

  • Kekayaan intelektual atau aset seperti paten, merek, hak cipta, dan rahasia dagang.
  • Sumber daya fisik, seperti komputer, mesin, kendaraan, dan bangunan.
  • Sumber daya keuangan, seperti kas, saldo tunai, kredit, piutang, dan sebagainya.
  • Sumber daya manusia, yaitu para pekerja yang terlibat dalam bisnis.

 

Baca Juga: Cara Menentukan Target Pasar untuk Bisnis Anda

 

5. Kerjasama Strategis (Key Partnerships)

Kerjasama strategis dalam business model canvas hubungan kerjasama yang dibentuk untuk memperlancar arus bisnis dan menyediakan layanan sesuai dengan harapan perusahaan. 

Biasanya dalam bagian ini Anda perlu menentukan mitra, supplier, atau distributor dengan menjelaskan daftar kegiatan yang dilakukan bersama.

 

6. Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya dalam business model canvas adalah pemetaan biaya sesuai dengan perencanaan bisnis yang telah dibuat.

Tentukan perkiraan biaya mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil di setiap elemen, dan berikan keterangan mengenai cara pengelolaan agar berjalan secara efektif. 

Selain itu, Anda juga perlu membuat pembukuan dan laporan keuangan.

 

7. Kegiatan Utama (Key Activities)

Kegiatan utama dalam business model canvas serangkaian tindakan yang dilakukan oleh bisnis Anda untuk mencapai tujuan dan menciptakan nilai perusahaan. 

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang kegiatan utama.

  • Pendistribusian Produk: Menentukan cara yang efektif untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan.
  • Kegiatan yang Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Identifikasi aktivitas yang diperlukan untuk memastikan kepuasan pelanggan.
  • Tenaga Ahli yang dibutuhkan: Menilai kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dalam operasional bisnis Anda.

 

8. Hubungan Pelanggan (Customer Relationship)

Setelah mengetahui target pelanggan dan saluran pemasaran yang akan digunakan, penting untuk membangun interaksi yang kuat antara bisnis Anda dan pelanggan.

Misalnya melalui promo, cashback, atau keanggotaan. Cara ini dapat efektif dalam mempertahankan pelanggan.

Selain itu, kunci kesuksesan dalam business model canvas adalah memahami cara memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, terutama dalam menjawab pertanyaan, menerima kritik dan saran, serta menanggapi keluhan.

 

Baca Juga: Customer Relationship: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membangunnya

 

9. Tawaran Nilai (Value Proposition)

Tawaran nilai dalam business model canvas mencakup nilai-nilai yang ingin ditawarkan oleh layanan Anda kepada pelanggan. Saat menyusun elemen ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Keunggulan Produk atau Layanan: Identifikasi keunggulan yang ditawarkan oleh produk atau layanan Anda kepada pelanggan.
  • Alasan Memilih Produk Anda: Jelaskan mengapa pelanggan harus memilih produk Anda daripada kompetitor.
  • Manfaat bagi Pelanggan: Gambarkan manfaat yang akan diperoleh pelanggan ketika menggunakan produk atau layanan Anda.

 

Cara Membuat Business Model Canvas

Seperti yang telah dijelaskan terkait elemen penting yang ada di dalam business model canvas, Anda juga wajib memperhatikan angkah-langkah untuk membuat business model canvas, diantaranya:

 

1. Menganalisis Kompetitor

Jika Anda melakukan analisis kompetitor atau pesaing bisnis untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Pelajari keberhasilan dan kegagalan kompetitor sebagai pembelajaran untuk bisnis Anda. 

Identifikasi celah yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis Anda dan mencapai pasar dengan lebih baik daripada kompetitor.

 

2. Mengurutkan Elemen Secara Sistematis

Urutkan elemen-elemen dalam business model canvas secara sistematis untuk menentukan prioritas dan menyusun strategi dengan jangka waktu tertentu. Hal ini membantu Anda mengukur keberhasilan bisnis secara lebih jelas.

 

3. Hubungkan Setiap Elemen

Penghubungan kepada setiap elemen dalam business model canvas agar saling mendukung dan terintegrasi dengan baik. Setiap elemen harus terkait dan saling mempengaruhi untuk mencapai keselarasan strategi bisnis.

 

4. Fokus pada Kondisi Saat Ini

Meskipun Anda dapat merencanakan strategi bisnis untuk masa depan, penting untuk tetap fokus pada kondisi saat ini. Kondisi bisnis dapat berubah sewaktu-waktu, seperti perubahan konsumen atau munculnya pesaing baru. 

Oleh karena itu, perlu menyusun strategi dengan mempertimbangkan kondisi terkini untuk perhitungan yang lebih akurat.

 

5. Melakukan Review

Setelah menyusun kerangka business model canvas, lakukan review untuk memastikan semua elemen terhubung dengan baik dan tidak ada kekurangan yang perlu diperbaiki. 

Melakukan pengecekan ulang membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang mungkin ada.

 

Contoh Business Model Canvas

Ada beberapa contoh business model canvas yang banyak ditemui pada sebuah bisnis perusahaan yang menyediakan di berbagai platform digitalisasi, seperti: 

 

1. Contoh Business Model Canvas Usaha Kuliner

contoh business model canvas usaha kuliner
Sumber: Dewaweb

 

Jika Anda memiliki bisnis di bidang kuliner, berikut ini adalah sebuah contoh business model canvas yang dapat memberikan gambaran sederhana untuk diterapkan. 

Anda bisa menyesuaikan segmentasi dengan target konsumen bisnis. Selanjutnya, Anda dapat menghubungkan elemen-elemen lainnya untuk menciptakan model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis makanan Anda.

 

2. Contoh Business Model Canvas Jasa Transportasi

contoh business model canvas usaha transportasi
Sumber: Dewaweb

 

Perbedaan yang mencolok dengan perusahaan jasa transportasi konvensional terletak pada faktor sumber daya (key resource).

Biasanya, perusahaan jasa transportasi harus memiliki aset berupa armada kendaraan dan fasilitas parkir yang luas, namun hal ini tidak berlaku bagi Gojek.

Model bisnis Gojek menawarkan nilai kebaruan (newness) yang mengandalkan mitra driver dengan kendaraan pribadi mereka sebagai layanan utama. business model canvas

Inilah yang membuat model bisnis Gojek menjadi lebih efisien dan dapat menawarkan harga yang lebih terjangkau.

 

Maksimalkan Business Model Canvas dengan Software RedERP

Software ERP
Software ERP

 

Business model canvas adalah alat yang efektif untuk menggambarkan dan mengelola strategi bisnis Anda. Untuk itu, aturlah strategi secara tepat agar keberlangsungan bisnis berjalan lancar, ya. 

Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan dalam penerapan business model canvas supaya bisa mengoptimalkan produktivitas perusahaan yaitu menggunakan Software ERP (Enterprise Resource Planning).

Adapun salah satu software ERP terbaik yakni Software Asset Management dari RedERP yang mampu memastikan setiap aset tetap perusahaan dapat terjaga keamanan bisnisnya. 

Dengan menggunakan software asset management seperti RedERP, Anda dapat mengintegrasikan strategi bisnis Anda dengan manajemen yang efektif. 

Ini akan membantu Anda dalam meningkatkan penggunaan aset, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai kesuksesan bisnis yang lebih baik. Jadi, tunggu apalagi? Ayo, tingkatkan optimalisasi pengelolaan business model canvas secara menyeluruh sehingga profitabilitas perusahaan di masa mendatang lebih maju.

Kunjungi RedERP untuk memperoleh informasi lebih lanjut sekarang juga, ya!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami