Discrete manufacturing dalam produksi industri merujuk pada proses pembuatan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen terpisah yang dirakit bersama untuk membentuk produk akhir yang dapat diidentifikasi dan dibedakan.
Dalam metode ini, setiap item atau produk dihasilkan dalam jumlah terbatas atau individual, dan proses produksi melibatkan perakitan dan penggabungan komponen-komponen yang berbeda sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam artikel RedERP berikut ini akan membahas tentang apa itu discrete manufacturing secara lengkap, mulai dari pengertian hingga alurnya.
Apa Itu Discrete Manufacturing?
Discrete manufacturing adalah proses produksi yang menghasilkan produk dalam bentuk unit-unit terpisah. Tipe manufaktur ini umumnya digunakan untuk menciptakan bentuk atau dimensi yang khas.
Kelebihan dari proses manufaktur ini terletak pada kemampuan untuk mengkustomisasi produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memungkinkan pelanggan memperoleh produk yang sesuai dengan preferensinya.
Selain itu, metode ini juga memungkinkan pabrik untuk mengadaptasi desain produk dengan cepat, memungkinkan tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.
Namun, ada juga beberapa kekurangan dalam proses ini, seperti biaya produksi yang lebih tinggi dan waktu produksi yang lebih lama dibandingkan dengan proses produksi massal.
Perbedaan Discrete dan Process Manufacturing
Discrete manufacturing merupakan suatu bentuk proses produksi di mana produk-produk dibuat secara individu dan terpisah satu sama lain, umumnya berdasarkan permintaan dari pelanggan.
Contoh produk yang dihasilkan melalui proses discrete manufacturing meliputi mobil, komputer, dan perangkat elektronik.
Proses ini biasanya melibatkan penggunaan sistem pabrik yang terdiri dari berbagai mesin dan peralatan yang saling terhubung untuk menghasilkan produk.
Dalam metode ini, setiap produk diproduksi secara independen dan diteruskan kepada pelanggan sesuai dengan pesanan yang diterima.
Sedangkan process manufacturing merupakan suatu bentuk proses produksi di mana produk-produk dibuat dengan mengolah bahan baku menjadi produk akhir melalui rangkaian proses yang diatur.
Umumnya proses ini digunakan untuk menciptakan produk dengan komposisi yang rumit dan tidak bisa dihasilkan secara terpisah, seperti minyak, bahan kimia, makanan, dan minuman.
Proses manufacturing menggunakan sistem pabrik yang terdiri dari berbagai peralatan dan mesin yang terhubung satu sama lain untuk memproses bahan baku menjadi produk akhir.
Dalam metode ini, bahan baku yang dimasukkan ke dalam pabrik diolah melalui serangkaian tahapan yang teratur dan ketat pengawasannya, menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Discrete manufacturing dengan process manufacturing adalah dua hal yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan keduanya:
| Discrete Manufacturing
|
Process Manufacturing |
Produk dapat diurai menjadi bagian-bagian pentingnya dan bagian-bagian ini juga dapat digunakan kembali.
| Produk tidak dapat dipisahkan menjadi elemen-elemen dasarnya. |
Menggunakan Bill of material | Menggunakan formula atau resep untuk produk.
|
| Mobil, perangkat keras komputer, ponsel pintar, dan industri pertahanan menggunakannya.
| Produk makanan, minuman, farmasi, minyak sulingan, dan cat menggunakannya. |
Baca Juga: Fungsi dan Klasifikasi Sistem Manufaktur
Alur Discrete Manufacturing
Adapun alur dari discrete manufacturing sebagai berikut:
1. Make to Stock (Buat untuk Persediaan)
Metode ini digunakan saat perusahaan melakukan proses manufaktur terpisah dan menghasilkan produk dalam jumlah besar sebelum dijual melalui saluran penjualan perusahaan.
Proses ini berlaku terutama pada produk yang tidak memerlukan personalisasi atau yang memiliki spesifikasi standar.
Dalam kasus ini, produk disimpan dalam stok sebelum ada pesanan untuk meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pasar.
2. Make to Order (Buat sesuai Pesanan)
Pendekatan ini diterapkan ketika perakitan produk melibatkan kompleksitas yang tinggi dan memiliki volume penjualan yang rendah.
Oleh karena itu, perusahaan memproduksi barang hanya setelah pesanan pelanggan masuk, ini memungkinkan produk disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan.
3. Assemble to Order (Rakit sesuai Pesanan)
Alur kerja lainnya adalah assemble to order, di mana perakitan dilakukan sesuai dengan pesanan dan komponen atau suku cadang produk telah dirakit sebelumnya di luar perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan dapat dengan cepat merakit produk akhir ketika pesanan pelanggan diterima.
Discrete manufacturing melibatkan perakitan yang kompleks. Oleh karena itu, untuk menjalankan proses produksi secara efisien, dianjurkan bagi perusahaan untuk mengadopsi solusi Discrete manufacturing yang terintegrasi dengan sistem ERP guna meningkatkan efisiensi operasional.
Sistem ERP untuk mendukung Discrete Manufacturing
Discrete manufacturing memungkinkan perusahaan untuk memproduksi bagian-bagian produk secara terpisah. Hal ini bisa mendukung proses produksi untuk dapat melakukan produksi lebih fleksibel.
Penerapan metode ini juga bisa membantu perusahaan memenuhi pesanan pasar atau juga pesanan produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
Di dalam penerapannya, penggunaan Software Manufaktur RedERP akan sangat membantu perusahaan. Di mana software ini memang dirancang khusus untuk menjalankan dan mengelola kegiatan produksi.
Terdapat fitur Manufacturing Execution yang akan membantu mencatat berbagai kegiatan aktivitas produksi yang akan dijalankan sampai dengan selesai. Anda juga bisa mengatur standar kualitas dari produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan fitur Quality Standard Management.
Anda juga bisa mengatur segala alur kerja dengan fitur Advanced Production Process and Workflow, sampai dengan perencanaan produk sumber daya produksi dengan fitur Manufacturing Resource.
Yuk, segera hubungi call center yang ada di laman kami dan ajukan demo gratis sekarang juga! Dapatkan promo menarik lainnya, ya!
