Table of Contents
Table of Contents

MRP: Pengertian, Fungsi, Manfaat dalam Perusahaan

mrp adalah

Penggunaan sistem yang tepat akan membuat bisnis yang ada untuk berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuannya. Salah satu sistem yang banyak digunakan oleh perusahaan saat ini dalam menjalankan bisnisnya yaitu MRP atau Material Requirement Planning.

Perlu dicatat bahwa, sistem MRP ini umumnya dan lebih cocok digunakan untuk perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur atau produksi.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai pengertian MRP, manfaat, hingga fungsinya. Ada baiknya untuk menyimak artikel ini sampai habis.

Berikut penjelasan lengkapnya dari RedERP.

 

Pengertian MRP

MRP atau Material Requirement Planning adalah sebuah sistem manajemen inventory berbasis komputer yang memiliki tugas untuk mencatat berapa banyak jumlah bahan baku atau komponen yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang.

Nantinya sistem yang dari MRP akan memberitahu bahan apa saja yang dibutuhkan, jumlah bahan yang dibutuhkan, dan kapan bahan tersebut dibutuhkan.

MRP akan memastikan bahwa perusahaan yang menggunakan sistem ini tidak akan mengalami kelebihan persediaan dan juga kekurangan barang, karena semuanya sudah diatur di dalam sistem yang terintegrasi dengan sangat baik.

Dengan MRP proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga profit atau laba perusahaan bisa meningkat dengan pesat.

 

Mengapa Perusahaan Membutuhkan MRP?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, MRP merupakan sebuah manajemen inventory yang mampu memberikan visibilitas luas dan daya tanggap cepat akan proses produksi di dalam perusahaan.

Visibilitas ini penting karena, tanpa adanya visibilitas yang luas, proses produksi bisa berjalan kurang efektif dan efisien. Contohnya yaitu seperti persediaan yang terlalu banyak yang mengakibatkan naiknya biaya yang harus dikeluarkan untuk penyimpanan barang tersebut.

Dalam kasus yang lebih buruk, keterbatasan visibilitas dan daya tanggap dalam proses produksi dapat membuat perusahaan mengalami kerugian karena tidak dapat memenuhi kebutuhan, yang diakibatkan terbatasnya bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Proses produksi yang terganggu akan memberikan dampak yang buruk, terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur atau produksi. Hal ini bisa mengakibatkan perusahaan untuk kehilangan penjualan, pembatalan kerja sama, atau bahkan kehabisan stok barang.

Oleh sebab itu, penerapan sistem MRP di dalam perusahaan sangat penting untuk dilakukan. MRP dapat membuat proses produksi menjadi lebih terstruktur dan terarah tanpa perlu membuang banyak tenaga dan sumber daya yang berlebihan. Sehingga manajemen persediaan barang bisa dikelola dengan baik.

 

Baca Juga: Mengenal  Perbedaan Owner dan Founder

 

Fungsi MRP

Fungsi utama dari MRP yaitu dapat membuat proses produksi bisa berjalan efektif dan efisien. Mulai dari pemesanan bahan baku secara tepat, penentuan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Hingga penetapan waktu produksi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Selain itu, MRP juga berfungsi dalam melakukan pengaturan jadwal atau prioritas. Sistem akan secara otomatis melakukan pemesanan bahan baku secara tepat, ketika barang sedang dibutuhkan. 

Hal ini tentunya dapat mencegah terjadinya keterlambatan pasokan bahan baku untuk proses produksi.

 

Tujuan MRP 

Penerapan MRP dilatarbelakangi oleh sejumlah tujuan, di antaranya:

  • Untuk memastikan ketersediaan material atau item sub-perakitan.
  • Untuk mengidentifikasi waktu yang diperlukan untuk memperoleh dan mengirim material.
  • Untuk mempertahankan tingkat inventaris minimum.
  • Merencanakan aktivitas unit yang berkaitan dengan manufaktur secara keseluruhan.
  • Membantu optimalisasi jadwal pengiriman serta memastikan ketepatan jumlah inventaris yang dikirimkan.
  • Memudahkan perusahaan dalam menentukan skala prioritas terkait antrian material, untuk mengaturnya sesuai kebutuhan terkini. 
  • Mengurai biaya persediaan.
  • Meningkatkan kinerja pemenuhan material.
  • Meminimalisir terjadinya gangguan.
  • Merampingkan operasi produksi. 

 

Manfaat MRP

MRP merupakan sebuah sistem yang membantu perusahaan dalam melakukan pengelolaan persediaan barang atau inventory perusahaan. Terdapat beberapa manfaat bagi perusahaan yang menerapkan sistem MRP ini, yakni:

 

  • Mampu untuk meningkatkan pelayanan perusahaan terhadap konsumen, yang berujung pada meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap perusahaan
  • Fasilitas dan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien
  • Pembuatan rencana dan penjadwalan pembelian bahan baku dapat dilakukan dengan lebih optimal
  • Perusahaan mampu untuk beradaptasi, jika terjadi suatu pergeseran pasar maupun hal-hal lainnya yang ada di luar prediksi
  • Membantu perusahaan untuk tetap menjaga pelayanan terhadap pengguna, meskipun tingkat persediaan barang sedang menurun.

 

Perbedaan MRP dan ERP 

Perbedaan utama antara MRP (Material Requirements Planning) dan ERP (Enterprise Resource Planning) dapat dilihat dari 3 aspek yaitu tingkat integrasi, tingkat penggunaan, dan biaya operasi. Berikut uraian mengenai perbedaan antara MRP dan ERP.

 

  1. Tingkat Integrasi

Software ERP sendiri sudah terintegrasi dan dapat menyampaikan informasi secara real-time dengan tampilan yang profesional di setiap modulnya. Artinya, setiap divisi perusahaan dapat mengoperasikan serta mengakses data atau informasi yang serupa. 

Spesifikasi di atas mampu meningkatkan efisiensi karena bisa merampingkan proses akses data yang dibutuhkan dalam menjalankan operasi bisnis. 

Sedangkan, sistem MRP umumnya berdiri sendiri. Sistem ini hanya dapat diintegrasikan dalam sistem lain yang digunakan pada bisnis melalui aktivitas impor dan ekspor data secara manual.

 

  1. Tingkat Penggunaan

ERP adalah software terpusat dan luas karena mencakup berbagai modul yang berkaitan dengan serangkaian operasi sebuah bisnis. Modul-modul tersebut meliputi pengadaan barang, pengelolaan keuangan, manajemen produksi, manajemen aset serta inventaris, dan masih banyak lagi.

ERP juga menerapkan sistem izin berbasis peran, sehingga akses untuk data atau informasi bisnis perusahaan yang bersifat sensitif dan krusial dapat dibatasi. Alhasil, keamanan data bisnis perusahaan bisa lebih terjaga. 

Lebih rinci, software ERP juga memungkinkan perusahaan dalam melakukan penjadwalan, pengelolaan biaya bisnis, bahkan hingga memprediksi kebutuhan bisnis di masa depan.

Sementara itu, sistem MRP cenderung lebih terbatas dibandingkan software ERP. Ini dikarenakan daya operasi sistem MRP bergantung pada satu cakupan tertentu saja.

Misalnya, sebuah sistem MRP ditujukan untuk kebutuhan manufaktur. Maka, rangkaian tugasnya hanya berhenti pada aktivitas yang berkaitan dengan operasi manufaktur saja. 

Walaupun begitu, sistem MRP tetap mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Misalnya dapat melakukan kontrol terhadap inventaris, penjadwalan produksi yang akurat, dan lain sebagainya. 

 

Baca Juga: Beberapa Langkah Tepat Dalam Memilih Sistem ERP

 

  1. Biaya Operasi

Secara sederhana, biaya operasi software ERP lebih mahal dibandingkan sistem MRP. Sebab, software ERP memiliki spesifikasi operasi yang jauh lebih fungsional dan termutakhir daripada sistem MRP. 

Oleh karena itu, software ERP sangat cocok bagi perusahaan yang memiliki anggaran besar dan  tengah gencar meningkatkan operasi bisnisnya. 

Namun, jika suatu perusahaan masih berfokus dalam mengoptimalkan proses serta outcome aspek manufaktur saja, maka sistem MRP adalah jawaban tepat bagi perusahaan tersebut.

 

Tahapan MRP

Sebelum memutuskan untuk menggunakan MRP dan menerapkannya di dalam bisnis Anda. Ada beberapa tahap MRP yang harus Anda lakukan dan perhatikan, di antaranya:

 

tahapan dalam mrp
Sumber: theinvestorsbook.com

 

1. Membuat Prediksi Permintaan Pelanggan

Menentukan permintaan yang diberikan oleh pelanggan merupakan tahap awal di dalam MRP. pastikan Anda dapat memperkirakan jumlah permintaan yang akan diminta oleh pelanggan. 

Setelah itu, lakukan analisis terkait bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa banyak jumlah yang diperlukan untuk memenuhi permintaan-permintaan tersebut.

Nantinya MRP akan melakukan pemecahan bahan baku dengan memanfaatkan bills of material, yang berisikan daftar bahan baku, rakitan, dan komponen penunjang lainnya.

 

2. Lakukan Perbandingan Persediaan dengan Permintaan

Setelah Anda mengetahui dan mampu memprediksi banyaknya permintaan yang diberikan oleh konsumen Anda, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan perbandingan antara permintaan dengan persediaan yang Anda miliki.

Sistem MRP mampu untuk mengalokasikan inventaris ke tempat-tempat di mana persediaan tersebut dibutuhkan.

 

3. Penentuan Jadwal Produksi

Setelah segala persyaratan yang dibutuhkan sudah lengkap, maka MRP akan melakukan perhitungan waktu dan juga tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi tersebut.

Jumlah waktu yang ditentukan akan disesuaikan dengan permintaan yang diminta oleh konsumen, agar tidak lewat dari waktu yang diminta. Sebab ketepatan waktu di dalam manufaktur merupakan salah satu poin krusial yang harus diperhatikan.

 

4. Memonitoring Proses Produksi

Tahap yang terakhir yaitu melakukan pemantauan atau monitoring terhadap proses produksi yang berlangsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan, bila terjadi suatu kendala atau kesalahan, dapat ditangani secara cepat dan tepat.

Sistem MRP dapat memberikan sinyal jika ada proses produksi yang tertunda, bahkan bisa menyarankan untuk menggunakan rencana darurat, guna memenuhi tenggat waktu dari produksi.

 

Cara Kerja MRP

Pada praktiknya, sistem MRP memanfaatkan informasi dari bill of materials (daftar lengkap beserta jumlah bahan, subassemblies, dan komponen lain yang diperlukan untuk memproduksi sebuah produk).

MRP juga menggunakan data persediaan serta jadwal produksi induk guna menghitung bahan yang dibutuhkan serta estimasi waktu produksi.

Berikutnya, sistem MRP akan menjalankan tugasnya dalam membantu produsen perihal menganalisis berbagai faktor untuk menyiapkan permintaan. Ini mencakup penghitungan inventaris, penjadwalan produksi yang terukur, serta memahami jenis dan jumlah produksi sebuah produk agar permintaan konsumen terpenuhi.

 

Komponen MRP 

Sebagai informasi tambahan, MRP sendiri terdiri atas 5 komponen antara lain:

  • Economic Order Quantity (EOQ)
  • Items Master File
  • Bills of Materials (BOM)
  • Inventory on-shelf

 

Software RedERP Optimalkan Persediaan Bahan Baku dan Operasi Produksi Perusahaan 

Seperti yang diketahui, sistem MRP adalah salah satu software penting yang bisa digunakan perusahaan untuk mengelola bisnis.

Namun, pebisnis juga bisa mempertimbangkan penggunaan software ERP (Enterprise Resource Planning) yang memiliki keunggulan lebih signifikan dibandingkan sistem MRP (Material Requirements Planning). 

Sebab, software ERP sudah dilengkapi oleh modul dan fitur termutakhir serta variatif. Di mana software tersebut memiliki fungsi yang jauh lebih kompleks dan komprehensif daripada sistem MRP. 

Salah satu penyedia software ERP terbaik di Indonesia RedERP, menyediakan software manufaktur dan software procurement yang siap menjaga alur produksi bisnis perusahaan Anda secara berkelanjutan. 

 

Software ERP
Software ERP

 

Pengadaan atau pengajuan bahan baku, penjadwalan produksi, pengawasan standar kualitas produk, optimalisasi proses produksi, hingga penyusunan laporan dapat Anda lakukan secara optimal serta praktis dengan menggunakan software manufaktur & software procurement dari RedERP.

Bahkan, pengadaan atau pembelian bahan baku mampu dilakukan secara otomatis oleh software procurement RedERP ketika stok barang material di gudang perusahaan telah habis. 

Mengingat manfaat dari Software RedERP, Anda tak bisa lagi lagi menunda kesempatan emas yang ada di hadapan Anda. Ayo, segera bergabung bersama kami untuk mencapai aktivitas pengadaan bahan baku serta operasi produksi yang jauh lebih modern, efektif, dan praktis mulai hari ini! 

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kami, Anda bisa menghubungi kontak layanan call center yang tertera pada laman utama website RedERP. Software ERP dari RedERP adalah solusi cerdas perusahaan unggulan masa kini!

 

Itulah pembahasan mengenai MRP, mulai dari pengertian, fungsi, manfaat, hingga tahap-tahap yang harus dilakukan.

Maka dapat disimpulkan bahwa, MRP merupakan sebuah sistem yang berguna dalam melakukan pengelolaan atau manajemen inventory yang ada pada perusahaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur. Semoga bermanfaat!

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami