Table of Contents
Table of Contents

Industri Manufaktur: Perkembangan, Jenis, hingga Contohnya

industri manufaktur

Industri manufaktur adalah salah satu sektor usaha yang sangat penting dalam perekonomian global.

Sebagai sektor yang berfokus pada produksi bahan baku, nantinya bahan tersebut akan diolah dan didistribusikan kepada pelanggan dengan nilai jual tinggi.

Pasalnya, industri manufaktur telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Hampir semua barang yang mengelilingi Anda diproduksi melalui sektor ini. Anda dapat memakai pakaian yang saat ini dikenakan, tak hanya itu kendaraan seperti mobil atau motor yang digunakan juga berasal dari sektor yang sama. 

Bahkan smartphone yang menjadi alat komunikasi juga diproduksi melalui industri manufaktur.

Apakah Anda tertarik dengan bisnis tersebut? Untuk mengetahui lebih lengkap apa itu industri manufaktur, mari simak artikel RedERP berikut!

 

Perkembangan Industri Manufaktur

Berdasarkan laporan Trading Economics, industri manufaktur Indonesia mencatatkan Purchasing Managers Index (PMI) yang stabil sepanjang tahun 2022. 

Angka PMI bahkan melampaui standar rata-rata global dengan mencapai lebih dari 50. Puncak tertinggi PMI terjadi pada bulan Januari dan September 2022 dengan skor mencapai 53,7.

Tren positif ini menandakan bahwa sektor industri manufaktur Indonesia mengalami penggunaan kapasitas yang baik dan menunjukkan kecenderungan ekspansi.

Hal ini juga tercermin dalam pertumbuhan sektor industri manufaktur sebesar 5,47% pada Triwulan I tahun 2022. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,01% pada saat itu.

Pencapaian ini menegaskan bagaimana peran penting sektor industri manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, tren positif ini juga menjadi indikator bagi para investor bahwa Indonesia adalah pasar potensial yang menarik, terutama dalam sektor yang padat karya ini.

 

Baca Juga: Macam Cara ERP Meningkatkan Efisiensi Industri Manufaktur

 

Jenis Industri Manufaktur

Jenis industri manufaktur dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu berdasarkan fungsi dan jenis. Berikut penjelasannya.

 

a. Berdasarkan Fungsi 

Industri manufaktur memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat secara luas. Berdasarkan fungsinya, terdapat tiga kategori jenis industri manufaktur, di antaranya:

 

1. Industri Manufaktur Primer

Industri manufaktur primer bertanggung jawab untuk mengubah bahan baku menjadi bahan dengan nilai tambah atau produk jadi yang siap digunakan.

Hasil produksi dari industri ini sering digunakan sebagai bahan baku oleh perusahaan lain untuk pembuatan produk lainnya. Contohnya meliputi industri perhutanan, perikanan, pertanian, dan pertambangan.

 

2. Industri Manufaktur Sekunder

Industri ini mencakup kegiatan yang lebih luas dan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu industri ringan, berat, dan berteknologi tinggi.

Industri manufaktur ringan terlibat dalam produksi barang konsumen. Sementara itu, industri berat cenderung memiliki modal besar dan skala besar.

Contohnya meliputi industri peleburan atau pemurnian. Di sisi lain, industri manufaktur berteknologi tinggi cenderung bergantung pada penelitian dan pengembangan serta memerlukan investasi modal yang besar.

 

3. Industri Manufaktur Tersier

Industri manufaktur tersier mencakup sektor jasa dalam industri. Kegiatan industri ini melibatkan distribusi, transportasi, dan penjualan barang. Contohnya perusahaan transportasi dan perusahaan ekspedisi barang.

 

b. Berdasarkan Jenis

Selain berdasarkan fungsi, terdapat tiga macam industri manufaktur berdasarkan jenisnya, seperti:

 

1. Make to Stock (MTS)

Strategi MTS merupakan pendekatan tradisional, di mana produksi didasarkan pada data penjualan masa lalu untuk memproyeksikan permintaan konsumen dan merencanakan produksi sebelumnya.

Namun, kelemahan dari strategi ini terletak pada penggunaan data manual untuk memprediksi permintaan di masa depan, sehingga meningkatkan risiko ketidakakuratan.

Akibatnya, produsen dapat menghadapi kendala stok berlebih atau kekurangan persediaan.

 

2. Make to Order (MTO)

Strategi make to order memungkinkan pelanggan untuk memesan produk yang disesuaikan dan diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang mereka inginkan.

Proses produksi dimulai setelah pesanan diterima, sehingga waktu tunggu bagi pelanggan menjadi lebih lama.

Namun, strategi ini juga mengurangi risiko persediaan berlebih, karena produk hanya diproduksi berdasarkan permintaan yang ada.

 

3. Make to Assemble (MTA)

Strategi MTA merupakan kombinasi dari pendekatan MTS dan MTO. Produsen menyimpan komponen dasar produk berdasarkan prakiraan permintaan, namun perakitannya dilakukan setelah pesanan dari pelanggan diterima.

Ini memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan produk dan menerima pesanan lebih cepat karena komponen dasar sudah tersedia.

Meski demikian, bila pesanan tidak masuk, produsen berisiko memiliki stok suku cadang yang tidak terpakai.

Setiap strategi bisnis manufaktur memiliki risikonya masing-masing. Produksi yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian finansial karena uang terikat pada persediaan yang tidak terjual.

Sementara produksi yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan, hingga menyebabkan penurunan penjualan.

 

Baca Juga: Assemble to Order: Pengertian, Kelebihan, dan Contoh Kelebihannya

 

Contoh Industri Manufaktur

Industri manufaktur adalah sektor yang selalu melibatkan perusahaan dalam proses transformasi mekanis, fisik, atau kimiawi dari material, zat, hingga komponen bahan baku menjadi produk baru. 

Umumnya, perusahaan di sektor manufaktur dikenal sebagai pabrik yang menggunakan mesin kemudian didorong oleh tenaga dan peralatan penanganan material.

Namun, sektor ini juga mencakup perusahaan yang melakukan transformasi bahan atau zat menjadi produk baru secara manual atau mekanis, serta terlibat dalam penjualan produk secara langsung kepada masyarakat umum dari lokasi produksinya.

Dalam hal produksi, perusahaan manufaktur dapat memproses bahan secara mandiri atau bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memproses bahan atas nama mereka. Keduanya tetap masuk dalam kategori manufaktur.

Terdapat berbagai contoh industri manufaktur yang bisa Anda pertimbangkan jika ingin terjun pada bisnis ini, seperti:

 

1. Industri Metalurgi

Ini merupakan sektor industri manufaktur yang memfokuskan pada proses pengerjaan, penyulingan, dan pembuatan logam, menghasilkan bahan besi dan baja dalam jumlah besar sebagai bahan baku yang dibutuhkan di pasar.

 

2. Industri Teknik

Jenis industri manufaktur yang bergantung secara signifikan pada industri metalurgi. Produk-produk dari industri teknik berupa peralatan transportasi, peralatan listrik, dan mesin industri.

 

3. Industri Bahan Kimia

Industri bahan kimia sangat penting dalam kegiatan ekonomi karena berperan dalam banyak aspek, termasuk bahan pengobatan dan bahan lainnya.

Industri kimia terbagi menjadi tiga kategori, yaitu industri yang menggunakan endapan mineral atau produk sampingan, industri obat-obatan, dan petrokimia.

 

4. Industri Tekstil

Industri tekstil merupakan salah satu industri tertua, yang telah ada sejak abad ke-11. Fokus industri ini adalah pada pengolahan serat kain, bulu binatang, atau kapas menjadi benang.

 

5. Industri Pengolahan Makanan

Termasuk dalam kategori industri ringan dan melibatkan proses produksi dari bahan mentah menjadi makanan siap konsumsi, seperti pengolahan kedelai menjadi tempe atau tahu.

 

6. Industri Tech

Menjadi semakin penting dengan kemajuan teknologi, dan banyak perusahaan memanfaatkan sektor ini setiap tahun.

Industri technology tergantung pada investasi modal dan penelitian yang canggih, dan juga berkolaborasi dengan industri lain, seperti energi dan transportasi.

 

Baca Juga: Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakteristik, hingga Contohnya

 

Jalankan Industri Manufaktur Makin Mudah dengan Software Manufaktur RedERP 

Software ERP
Software ERP

Bagi Anda yang saat ini sedang menjalankan industri manufaktur, berbagai masalah yang berkaitan dengannya tentu tidak dapat dihindari. Mulai dari kesulitan dalam memprediksi permintaan produk, mengontrol persediaan, hingga mengalami kesulitan dalam meningkatkan efisiensi di pabrik mungkin pernah terjadi.

Namun tenang saja, saat ini telah hadir sebuah solusi praktis dalam menjalankan industri manufaktur agar semakin mudah, yakni dengan mengimplementasikan sistem manufaktur yang dapat menyederhanakan perencanaan produksi hingga mengatur tahapan-tahapan dalam produksi.

Untuk menunjang bisnis Anda dalam sektor manufaktur, Software Manufaktur RedERP menjadi pilihan terbaik dalam menjalankan industri manufaktur dengan lebih mudah dan efisien.

Dengan fitur-fitur unggulnya, RedERP dapat memberikan kontrol penuh dan kemudahan dalam mengelola produksi.

Mulai dari fitur Manufacturing Execution, dapat melakukan berbagai pencatatan untuk berbagai aktivitas produksi seperti penyelesaian operasi, penggunaan material dan tenaga kerja, hasil produksi hingga perhitungan harga pokok produksi.

Kemudian, software ini dapat memberikan manajemen kualitas berupa pencatatan spesifikasi kualitas dengan fitur Quality Standard Management. Penjadwalan produksi pun akan lebih mudah dengan fitur Production Scheduling.

Dengan sistem yang terintegrasi, Anda dapat mengelola permintaan, perencanaan, dan produksi secara efisien, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan produktivitas.

Software ini juga dapat menjalankan produksi dengan lebih cepat, karena proses optimasi yang disediakan sangat baik.

Ayo ajukan demo gratis sekarang juga dengan menghubungi call center yang tertera pada website kami.

Tags:
Share:
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
×

Hello!

Konsultasikan Kebutuhan ERP Disini atau Telp kami di +62812 111 42575

× Hubungi Kami